KAMU ADALAH PEMENANG
Di sebuah kota kecil hiduplah seorang remaja,
sebut saja namanya Rico. Di rumah, Rico hanya hidup denga Ayahnya. Kakak-kakak
Rico sudah menikah dan tidak tinggal dirumahnya lagi. Rico seorang remaja
berumur 17 tahun. Rico juga suka bermain bola. Dia sangat
menghargai olah raga itu. rico cukup aktif di dalam klub sepak bola di kotanya.
Rico mendapat dukungan yang sangat kuat dari Ayahnya akan hobinya tersebut.
Rico berlatih sepak bola dengan timnya tiga kali
seminggu. Sesekali timnya juga mengikuti beberapa kompetinsi dan beberapa kali
pernah menang. Seperti kali ini, timnya sedang mengikuti kejuaraan sepak bola
yang cukup bergengsi. Pertandingan demi pertandingan di lalui dengan lancar
hingga membawa tim tersebut ke babak grand final yang akan diselanggarakan hari
Sabtu.
Tetapi pada hari Selasa, sebuah berita durka
terjadi. Ayah Rico meninggal dunia. Dengan menyesal Rico meminta izin
pelatihnya bahwa dia tidak bisa datang latihan hari ini. Sang pelatih pun
memahami keadaan tersebut. Bahkan sang pelatih juga menyarankan Rico untuk
beristirahat sejenak. “Jika berkeberatan, kamu tidak perlu memaksakan
diri untuk mengikuti pertandingan final besok Sabtu. Tenangkan dirimu dulu,
kami akan selalu menunggu kehadiranmu kembali. “
Pertandingan grand final hari Sabtu pun tiba. Penonton
tampak berjubel di tribun lapangan. Kesebelasan Rico tampak sangat terdesak
oleh tim lawan. Skor saat ini menunjukan 2-0 untuk tim lawan. Padahal pertandingan
sudah berlangsung 20 menit pada babak ke dua.
Tiba-tiba Rico menampakkan diri di pinggir lapangan.
Tanpa banyak tanya ia langsung ganti baju, memakai sepatu, dan melakukan
sedikit pemanasan dengan bola kesayangannya di pinggir lapangan. Pelatih dan
rekan-rekan timnya heran dan terkejut melihat hal ini. “Izinkan saya ikut
bertanding Pak!” seru Rico pada pelatihnya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya
pelatih itu mengizinkan Rico masuk ke tengah lapangan.
Hal yang mengejutkan terjadi. Entah bagaimana, permainan
Rico pada malam itu sangat cemerlang. Iya seperti tidak memiliki rasa lelah
untuk berlari, merebut dan menendang bola di menit-menit terakhir itu. tenaga
rekan-rekan satu timnya yang mulai terkuras habis pun menjadi bangkit melihat
semangat Rico.
Tak diduga, malam itu Rico berhasil memasukkan
tiga bola ke gawang lawan. Sebuah lompatan tersendiri bagi prestasi Rico di
timnnya selama ini. Sebab selama ini Rico jarang memasukkan bola ke gawang
lawan, sekali pun beberapa kali pernah ditempatkan pelatih pada posisi striker
seperti pada pertandingan malam ini. Akhirnya pertandingan pun selesai. Kesebelasan Rico menang dari tim
lawan dengan skor 2-3.
“Ada apa kamu, Rico? Aku belum pernah melihatmu
sehebat ini! Motivasi dan tenagamu malam ini sangat cemerlang!” seru pelatih
dengan bangga. “Tahukah, Pak? Bahwa selama ini Ayah sangat mendukung permainan
sepak bola saya. Bahakan ia selalu berharap kelak saya bisa menjadi seorang
bintang sepak bola. “ kata Rico sambil terengah-engah. “Tahukah pula, Pak. Kalau
Ayah saya buta? Memang selama ini dia selalu duduk diantara penonton untuk
mengikuti setiap pertandingan saya, tetapi seumur hidup dia belum pernah
benar-benar melihat saya bertanding!” Rico melanjutkan, “Dan malam ini adalah
kali pertama Ayah benar-benar melihat saya bertanding, saya ingin menunjukan
kepada dia, bahwa saya memang pantas untuk dilihat oleh dia. Ayah saya berpesan
jadilah PEMENANG!”
“Seorang Ayah
selalu ingin anaknya menang di setiap pertandingan. Artinya dalam menjalani
hidup, yakinlah bahwa kita bisa optimis melihatnya, menjalani dengan kuat meski
banyak tikungan tajam berkelok yang akan bisa menjatuhkan kita. Namun kita akan
bisa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar