Selasa, 19 Januari 2016

Ilmu Budaya Dasar (Paper 16)

Manusia dan Harapan

     1.    Pengertian Harapan

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.

     2.    Persamaan Harapan dan Cita-Cita

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

     3.    Contoh Harapan

Harapan saya ingin lebih baik di masa depan dengan segenap bekal untuk meraih masa depan yg lebih baik dan kita harus memiliki hati yaitu dalam mengambil keputusan kita harus lebih berperasaan maksudnya kita harus memikirkan bagaimana dampak dari keputusan yang kita ambil pada orang tersebut oleh karena itu kita harus memiliki kepekaan dalam mengambil keputusan.

Seorang yang mengharapkan masa depan yang lebih baik pasti dia akan berfikir kedepan bukan memikirkan yang lalu, karna memikirkan yg lalu dapat menghambat proses masa depan yang lebih baik. Harapan Merupakan suatu hal yang dimiliki oleh semua manusia. Setiap manusia memiliki harapannya masing-masing. Harapan ini biasanya berhubungan dengan masa depan, oleh karena itu bisa dikatakan harapan merupakan sesuatu yang kita inginkan terjadi pada waktu yang akan datang.
  
     4.    Pengertian Do’a

Pengertian doa menurut agama islam, doa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT. Doa merupakan sebuah ibadah, Pada hakekatnya ibadah ialah ungkapan dari lahirnya kesadaran nurani atau perasaan hajat meminta pertolongan atau bantuan Allah SWT.
Namun bukan hanya seseorang yang sedang tertimpa sebuah musibah namun juga untuk seluruh umat Islam yang masih hidup (diberi rahmat dan kehidupan), dalam keadaan yang masih sehat dan tidak kurang suatu apapun, sebagai manusia kiranya kita harus berdoa untuk meminta atau bersyukur berkat rahmat yang maha kuasa. Agar kita diberi kekuatan iman dan takwa agar tetap bisa melakukan segala perintah-Nya.

     5.    Macam-Macam Do’a

Doa memiliki 2 macam, yaitu doa ibadah dan doa masalah.
1.    Doa Ibadah
Yang dimaksud dengan doa ibadah adalah pujian kepada Allah Ta’ala dan berdzikir kepada-Nya. Jadi semua doa adalah ibadah karena mencakup dua hal di atas.
2.    Doa masalah
Sedangkan doa masalah adalah meminta kebutuhan kepada Allah Ta’ala. Karena permohonan kebutuhan seorang hamba, tidak luput dari masalah yang menimpa seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan-jalan orang yang Engkau beri nikmat” (Q.S. Al-Fatihah: 6-7).

Dalam ayat ini semuanya terkandung permintaan dan doa. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membaca amin ketika telah selesai membaca surah Al-Fatihah. Dan amin itu sendiri memiliki makna, “Yaa Allah, semoga Engkau kabulkan”. Dan orang yang membaca amin sesungguhnya ia telah ikut dalam berdoa dan surah Al-Fatihah itu seluruhnya mencakup doa, baik doa ibadah maupun doa masalah. (Ba’du Fawa’id Surah Al-Fatihah, Syaikh Shalih Al-Fauzan)

Waktu-Waktu Mustajab Doa

1.    Ketika sujud. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Seorang hamba sangat dekat dengan Rabbnya ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa (ketika sujud)” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

2.    Antara azdan dan iqamah. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Doa yang tidak mungkin tertolak adalah ketika antara adzan dan iqamah” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).

3.    Doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Tiga macam doa yang tidak mungkin tertolak: Orang yang berpuasa hingga ia berbuka, …” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan).

4.    Pada sepertiga malam yang terakhir. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Allah tabaraka wa ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia pada waktu sepertiga malam yang terakhir, Allah berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan! Barangsiapa yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku beri! Barangsiapa yang meminta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni!’” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

5.    Pada akhir shalat sebelum salam. Dari Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan para shahabat bacaan tasyahud dalam shalat kemudian berkata, “Pilihlah di antara doa yang ia senangi / inginkan, maka berdoalah”. Dalam lafazh Muslim, “Pilihlah permintaan yang kamu kehendaki” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).


6.    Ketika hari jum’at dan detik terakhir dari hari jum’at. Yang dimaksud dengan detik terakhir dari hari Jum’at adalah saat menjelang maghrib, yaitu ketika matahari hendak terbenam. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian berkata, “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

     6.    Contoh Do’a

Assalamualaikum wr. wb.
Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita semua
Hadirin yang berbahagia, marilah kita berdo’a dengan khusyu menurut agama masing-masing
Dan Izinkan, saya untuk memandunya sesuai dengan tuntunan agama Islam

Audzubillahi mina syaitani rajiim
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil alamin, wassalatu wassalamu ala asrafil anbiya’i walmursalin
Wa ala alihi wa ashabihi aj’main

Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami

Tiada kata dan rasa yang pantas kami haturkan kepada-Mu pagi hari ini, selain syukur kami pada-Mu atas segala nikmat dan hidayah yang Engkau anugerahkan kepada kami, sehingga kami bisa hadir bersama untuk mengikuti rangkaian acara ini. Untuk itu ya Allah ya Rahman ya karim jadikanlah acara kami ini sebagai acara yang engkau ridhoi, yang membawa barokah, rahmat, taufik dan hidayah-Mu buat kami semua.

Ya Allah, Dzat yang maha kuasa

Kami menyadari bahwa Jabatan dan kekuasaan adalah amanah.
Oleh karena itu ya Allah, tumbuhkanlah pada kami inovasi dan teamwork yang baik dalam setiap pelaksanaan tugas
guna menghantarkan institusi kami tercinta, Direktorat Jenderal Pajak menuju kejayaan
Berikanlah pada kami kesehatan, kekuatan dan kemampuan
sehingga kami mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kamiuntuk kebaikan dan kemaslahatan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara kami.

 Ya Hafidz Ya Majid, Engkau Maha Pemelihara dan Maha Mulia

Satukanlah hati kami, padukan langkah kami dan tumbuhkan rasa Persaudaraan yang tulus dan Ikhlas,
peliharalah jiwa kami dalam kesucian, serta hiasilah akhlak kami dengan keteladanan.
Ya Allah, Pertautkan tali kasih diantara kami sehingga dapat menyikapi perbedaan dengan indah.
Dan juga jadikanlah acara pada hari ini, sebagai amal ibadah, sebagai simbol kebersamaan,kekuatan dan persatuan, untuk membangun bumi pertiwi yang kami cintai, berdasarkan iman dan taqwa.

Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengampun

Engkau maha mengetahui terhadap kelemahan-kelemahan kami, terhadap kekurangan-kekurangan kami. Maka dari itu KepadaMulah kami menyembah, kepadaMulah kami memohon ampunan dan pertolongan
serta hanya kepadaMu kami melakukan pengabdian,
ya Allah kabulkanlah doa dan permohonan kami.


Rabbana taqabalminna innaka antassamiul alim.
Watub’alaina innaka anta tawaburrahim
Rabbana atina fidunya hasanah, wafilakhirati hasanah, wakinna azabannar.
Subhana rabbika rabbil ihzati amma yashifun
Wassalamu alal mursalin
Walhamdulillahirabbil alamin

     7.    Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).

     8.    Usaha-Usaha Manusia Untuk Meningkatkan Kepercayaan Kepada Tuhan

Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Sebagai umat-Nya kita senantiasa untuk meningkatkan rasa percaya kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Usaha untuk meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan antara lain:
·         Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
·         Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
·         Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
·         Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
·         Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar